Daftar isi :
Coday- Ketika proses pasca panen kopi tentu hal pertama yang dilakukan adalah sortasi mana buah yang baik dan tidak, mana yang petik merah dan tidak. Petik biji merah sangat penting agar kopi yang didapatkan adalah kopi yang berkualitas baik.
Setelah dilakukan penyortiran ini kemudian kopi dikupas tanpa melibatkan air, sehingga masih terdapat lendir pada biji kopi. Lalu pada kopi ini dilakukan penjemuran selama kurang lebih 10-12 hari untuk mencapai tingkat kadar air sebesar 11%. Diharapkan rasa manis yang ada pada lendir kopi ini akan meresap pada biji kopi. Pada proses ini tidak digunakan air sama sekali selama prosesnya. Akan tetapi proses ini memerlukan penanganan yang baik agar kualitas kopi tetap terjaga.
Setelah dilakukannya pengupasan dan penjemuran tersebut maka kopi sudah siap untuk diroasting ataupun untuk disimpan. Tentu penyimpanan yang dilakukan harus menghindarkan kopi dari berbagai faktor yang mampu merusak kualitas kopi tersebut. Antara satu proses pascapanen yang satu dengan yang lainnya akan menghasilkan ciri khas masing-masing. Pada proses honey ini yang paling mencolok adalah kemanisan pada kopi yang cukup terasa.

Proses ini agak mirip dengan pulped natural dan umumnya digunakan di banyak negara-negara Amerika Tengah seperti Costa Rica dan El Salvador. Proses ini kian populer di Indonesia. Di honey proses, ceri kopi akan dikupas dengan mesin mekanis, tapi metode ini menggunakan lebih sedikit air jika dibandingkan pulped natural process. Mesin depulper akan dikendalikan untuk menentukan seberapa banyak daging buah yang mau tetap ditinggalkan melekat dengan biji sebelum dijemur. Kulit daging yang tersisa ini dalam Bahasa Spanyol diberi istilah miel yang artinya madu (honey). Proses honey ini ada sedikit lendir atau mucilage dalam bahasa Inggris.